A. Apa sih itu Indikator Bollinger Bands?
Indikator ini ditemukan dan dikembangkan oleh analis teknikal asal Amerika John Bollinger pada 1980-an. Bollinger Bands merupakan indikator teknikal yang digunakan untuk mengukur volatilitas dan mengidentifikasi potensi titik entry dan exit pada instrumen perdagangan.
B. Komponen pada Indikator Bollinger Bands
Adapun komponen yang ada pada Indikator ini, yaitu:
- Upper Band
Upper Band merupakan garis yang terletak diatas middle band. Upper band terbentuk dari standar deviasi dari harga rata-rata tertentu dalam periode tertentu (MA).
- Middle Band
Middle Band adalah garis pergerakan rata-rata harga di dalam suatu periode tertentu (MA). Biasanya, panjang (Length) yang digunakan itu sebesar 20.
- Lower Band
Lalu, Lower Band adalah garis yang terletak dibawah middle band dan terbentuk dari standar deviasi harga rata-rata tertentu dalam periode tertentu (MA).
Adapun contoh komponennya pada chart sebagai berikut.
C. Rumus Menghitung Nilai Upper Band dan Lower Band
Berikut rumus yang digunakan untuk menghitung secara matematis nilai Upper Band dan Lower Band:
Upper Band = MA + (D x Std Dev)
Lower Band = MA – (D x Std Dev)
Keterangan:
SMA = Moving Average
D = Nilai Deviasi (Nilai D = 2)
Std Dev = Standar Deviasi dari MA 20
D. Cara menggunakan Indikator Bollinger Bands
Indikator ini memiliki Set Up Entry yang tidak terlalu sulit. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut.
Pasar Sideways
Jika harga menyentuh lower band, maka kemungkinan besar harga akan rebound dan melajutkan kenaikan hingga harga menyentuh Middle Band atau malah berlanjut hingga menyentuh Upper Band. Contohnya sebagai berikut.
Pasar Downtrend
Jika menggunakan indikator ini pada pasar yang sedang mengalami tren turun atau downtrend. Maka langkah atau Set Up yang bisa dilakukan melihat harga, apakah mengalami rebound atau tidak ketika sudah menyentuh lower band nya. Dengan tambahan, melihat apakah upper band nya mendekati harga saat ini. Contohnya sebagai berikut.
Perlu diingat bahwa indikator Bollinger Bands merupakan indikator yang memiliki sensitivitas yang tinggi, sehingga harus berhati-hati ketika melakukan sebuah Set Up Entry pada sebuah instrumen perdagangan. Bollinger Bands juga bisa dipakai sebagai Resistance & Support pada pergerakan suatu instrumen. Untuk contohnya sebagai berikut.
Disclaimer bahwa tidak selamanya indikator bollinger bands berhasil menjadi area Resistance dan Support, terkadang ketika harga telah menyentuh Upper Band atau Lower Band, selanjutnya harga bisa jadi akan tetap terus melanjutkan kenaikan ataupun penurunannya. Oleh karena itu, untuk memaksimalkan indikator BB, kalian juga harus mengkombinasikannya dengan indikator lainnya seperti MACD atau yang lain.
Nah sekarang, kamu sudah bisa menggunakan Indikator Bollinger Bands untuk memaksimalkan cuan pada investasi kamu.
——————————————————————————————————————————————-
Demikian artikel ini dibuat, semoga bisa membantu teman-teman dalam mengambil keputusan berinvestasi. Untuk buka rekening saham & join group diskusi silakan klik link berikut