Sebagai seorang trader pemula, perlu mengetahui cara menganalisis saham agar semakin yakin pada saat bertransaksi. Salah satu jenis analisis saham yang dapat Anda gunakan adalah analisis teknikal. Analisis teknikal didapatkan berdasarkan data tentang harga historis yang terjadi di pasar saham.
Prediksi untuk dapat membeli atau menjual saham akan dilakukan dengan melihat grafik historis pergerakan saham. Analisis teknikal biasanya digunakan oleh trader yang memang aktif bertransaksi saham dengan jangka pendek, seperti secara harian, mingguan, bahkan bulanan.
Berikut langkah meng-screening saham dengan mudah :
- Tentukan Trend
Langkah pertama dalam menganalisa sebuah saham adalah dengan melihat arah trennya, apakah tren pergerakan harganya berada di tren Bulish, Sideways, atau malah Bearish, karena beda trend beda pula titik Buy dan Sell-nya.
- Lihat Price Action
Price Action yang bagus adalah ketika candlestick full berwarna hijau atau sering dikenal dengan candlestick morubozu yang artinya perdagangan pada saat itu didominasi oleh Buyer.
Selain itu Candlestick yang memiliki shadow di bawah dan body candle berada di atas dan berwarna hijau atau sering di sebut dengan Hammer candlestick yang artinya terdapat perlawanan yang cukup kuat dari buyer-nya.
- Lihat Volume & Value
Volume adalah gambaran dari total lembar saham yang di perdagangkan pada saat itu. Volume yang mengindikasikan pergerakan harga saham akan melanjutkan kenaikannya adalah volume yang mengalami kenaikkan cukup signifikan atau minimal kenaikkannya dua kali lipat dari volume perdagangan sebelumnya.
Value adalah gambaran dari total transaksi yang “done” pada hari itu. Nilai value yang baik adalah yang transaksi hariannya terjaga di atas 10 M. Kenapa ? karena apabila kita masuk ke sebuah saham dengan transaksi di bawah atau bahkan tidak pernah menyentuh 10M dan ternyata saham itu tidak sesuai dengan proyeksi, kita akan lebih sulit untuk keluar, biasanya harga saham akan stuck dan tidur dalam jangka waktu yang cukup lama.
- Perkuat Analisa Anda dengan Indikator Tambahan
Dalam menganalisa teknikal ada banyak macam indicator yang tersedia, namun yang sering digunakan penulis sendiri ialah indikator stochastic dan MACD.
Indikator stochastic membantu trader dalam melihat apakah harga saham sudah terlalu mahal, di harga wajar, atau malah sedang di harga murah. Timing untuk buy menggunakan indikator ini adalah ketika garis MA panjang dan MA pendek bergerak di area oversold (dibawah) dan membentuk pola goldencross.
Indikator MACD membantu trader dalam menentukan trend pergerakan harga saham. Apabila garis bergerak di area atas senter line berarti trennya masih bulish atau akan bulish, begitupun sebaliknya apabila pergerakannya di area bawah senter line maka itu merupakan indikasi trennya akan menuju ke bearish atau masih melanjutkan dari tren penurunannya.
Dalam menganalisa sebuah saham ada baiknya kita tidak menggunakan banyak indikator, maksimal tiga indikator yang membantu anda dalam menentukan posisi “buy” dan “sell”, hal tersebut di maksudkan agar kita tidak kebingungan dalam mengambil keputusan.
Demikian artikel ini saya tulis, semoga dapat membantu teman-teman yang sedang dalam proses belajar menganalisa sebuah saham. Jika ada kritik, saran dan tambahan silahkan tulis dikolom komentar. Jangan lupa save and share ya!!!
Untuk buka rekening saham & join group diskusi silakan klik link berikut