Update Global Market
Para trader saat ini fokus pada keputusan penting yang akan diambil oleh The Fed. Data dari FedWatch Tool milik CME Group menunjukkan bahwa ada 59% kemungkinan pemangkasan suku bunga sebesar 50 basis poin dan 41% kemungkinan sebesar 25 basis poin, dengan peluang yang terbagi rata pada hari Minggu.
Sementara pasar sebelumnya memprediksi pemangkasan seperempat poin setelah data inflasi minggu lalu, ketidakpastian tetap ada mengenai kebijakan The Fed bulan ini. Mantan Presiden Fed New York, Bill Dudley, menyatakan bahwa kemungkinan pemangkasan sebesar 50 basis poin masih kuat. Analis Vital Knowledge juga menilai bahwa, terlepas dari hasilnya, keputusan The Fed kemungkinan akan tetap dovish.
Review Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
Pada perdagangan hari Jum’at, 13 September 2024, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat.
IHSG ditutup pada level 7.821 atau naik +0,4 poin dengan persentase +0,18% (dtd) dibandingkan penutupan hari sebelumnya dengan total nilai transaksi Rp10,1 Triliun dan jumlah lembar saham yang diperdagangkan sebesar 18,2 miliar lembar saham.
Sementara itu asing mencatatkan Net Buy sebesar Rp 84,9 M (Pasar Reguler)
Proyeksi IHSG untuk Selasa, 17 September 2024
Kami memproyeksikan IHSG akan bergerak menguat terbatas pada hari ini dengan menguji level Classic Resistance pada 7.833 dan Support di level 7.721. Adapun penguatan IHSG pada perdagangan hari ini berpotensi disebabkan oleh rilis data suku bunga Amerika serikat yang berpotensi dipangkas oleh The Fed sebesar minima 25 bps menjadi kisaran 4,75% – 5,25%. Pemangkasan ini menjadi katalis utama pada pekan ini dan seluruh investor saat ini sedang menunggu data tersebut.
Melihat indikator ekonomi lainnya yang sangat mendukung pemangkasan suku bunga AS, menjadikan investor lebih optimis untuk mengoleksi saham-saham perbankan, properti, hingga teknologi pada pekan ini. Di sisi lain, pada pekan lalu investor asing sangat masif masuk ke pasar saham Indonesia mencapai Rp20 T.
Rekomendasi Saham Stocknow.id
SWING TRADE
$BBRI
Insight:
- Candlestick Bullish diatas MA 20
- Stochastic Goldencross pada area netral
- Big Accumulation pada perdagangan jum’at (13/09) senilai Rp1,0 T
Strategy:
- Buy : 5300
- TP 1 : 5475
- TP 2 : 5625
- SL : 5125
$TLKM
Insight:
- Candlestick Rebound dari Support Classic pada 3000 – 3050
- Stochastic bergerak Bullish
- Big Accumulation pada perdagangan jum’at (13/09) senilai Rp211 M
Strategy:
- Buy : 3110
- TP 1 : 3200
- TP 2 : 3260
- SL : 3000
$JSMR
Insight:
- Rebound dari Support Classic pada 4780
- Sentimen terkait, The Fed yang berpotensi memangkas suku bunga pada September ini berpotensi menjadi katalis pendorong emiten-emiten konstruksi
Strategy:
- Buy : 4930
- TP 1 : 5100
- TP 2 : 5200
- SL : 4780
FAST TRADE
$ASRI
Insight:
- Volume mengalami peningkatan
- Big Accumulation pada perdagangan jum’at (13/09) senilai Rp17,4 M pada Average 250
Strategy:
- Buy : 254
- TP 1 : 260
- TP 2 : 266
- SL : 246
——————————————————————————————————————–
Saham rekomendasi untuk fast trade merupakan saham dengan tingkat fluktuasi yang tinggi dalam waktu singkat batasi risiko dengan stop loss yang ketat.
Untuk buka rekening saham & join group diskusi silakan klik link berikut
Disclaimer On
Trading & Investasi saham adalah instrument investasi berisiko tinggi, sebelum memulai pastikan anda sudah memahami risiko didalamnya. Jangan hanya tergiur dengan profit yang besar semata namun juga harus paham risikonya. Semua rekomendasi dari kami bersifat “Disclaimer On” artinya kami hanya merekomendasikan berdasarkan data dan analisis secara teknikal maupun fundamental. Segala keputusan dalam membeli atau menjual instrument investasi berada di tangan investor.
Penulis dan tim tidak bertanggung jawab apabila ada kerugian secara langsung maupun tidak langsung yang timbul dari tindakan membeli atau menjual asset investasi.
Rencanakan keputusan investasi & trading anda dengan baik, bijaksana, penuh dengan kesadaran serta tanggung jawab pribadi. Keputusan anda adalah tanggung jawab anda sendiri.
SETIAP KEPUTUSAN INVESTASI MENJADI TANGGUNG JAWAB PIHAK PEMILIK MODAL INVESTASI SENDIRI