Proyek Emas Awak Mas Bikin Indika (INDY) Menyala Lagi, Simak Rekomendasi Sahamnya
STOCKNOW.ID – JAKARTA. PT Indika Energy Tbk (INDY) terus memperkuat langkah diversifikasinya melalui proyek emas Awak Mas di Sulawesi Selatan. Anak usaha INDY, PT Masmindo Dwi Area (MDA), telah menunjuk Macmahon Holding Limited asal Australia sebagai kontraktor jasa pertambangan untuk proyek ini.
Sekretaris Perusahaan Indika Energy, Adi Pramono, mengungkapkan bahwa kontrak jasa pertambangan ini telah ditandatangani pada 9 Januari 2025, dengan nilai sebesar AUD 463 juta. Kontrak ini berlaku selama tujuh tahun dan dapat diperpanjang hingga lima tahun. Pelaksanaan proyek akan dimulai pada pertengahan tahun 2025, dengan target produksi emas mencapai 100.000 ounce per tahun pada semester II-2026.
Berdasarkan paparan publik pada 20 November 2024, total investasi proyek Awak Mas diperkirakan mencapai US$ 429 juta hingga 2026. Hingga September 2024, INDY telah menggelontorkan US$ 238,9 juta untuk proyek tersebut.
Prospek Proyek Emas dan Diversifikasi Bisnis
Research Analyst Stocknow.id, Emil Fajrizki, menyebutkan bahwa proyek emas Awak Mas menawarkan potensi pendapatan jangka panjang yang menarik bagi INDY. Hal ini menunjukkan komitmen INDY untuk terus melanjutkan diversifikasi bisnisnya di luar segmen batubara.
“Progres proyek ini mencerminkan langkah strategis INDY dalam mengembangkan sumber pendapatan baru dari segmen non-batubara, seperti tambang mineral, ekosistem kendaraan listrik (EV), dan energi baru terbarukan (EBT),” ujar Emil.
Meskipun saat ini pendapatan INDY masih didominasi oleh bisnis batubara, Emil menilai arus kas yang kuat dari segmen tersebut dapat menjadi modal signifikan untuk mendorong diversifikasi bisnis dalam jangka menengah hingga panjang.
INDY sendiri menargetkan kontribusi bisnis non-batubara mencapai 50% dari total pendapatan pada 2028.
Rekomendasi Saham
Emil menyarankan investor untuk memanfaatkan koreksi harga saham INDY sebagai peluang masuk. “Target harga untuk saham INDY berada di kisaran Rp 1.795 – Rp 2.000, dengan stoploss jika turun ke bawah Rp 1.600 per saham,” jelas Emil.
Pada perdagangan Senin (13/1), saham INDY ditutup melemah 2,59% ke level Rp 1.695 per saham, setelah mencatatkan penguatan selama tiga hari berturut-turut pada pekan sebelumnya.
Kesimpulan
Dengan langkah strategis diversifikasi bisnis yang terus digencarkan, termasuk proyek emas Awak Mas, INDY berpotensi mengukir kinerja positif dalam jangka panjang. Dukungan arus kas yang kuat dari segmen batubara akan menjadi fondasi penting bagi INDY untuk mencapai target bisnisnya. Investor disarankan untuk tetap mencermati perkembangan proyek Awak Mas dan memanfaatkan peluang masuk saat terjadi koreksi harga saham.
Demikian artikel ini dibuat, semoga bisa membantu teman-teman dalam mengambil keputusan berinvestasi. Untuk buka rekening saham & join group diskusi silakan klik link berikut WhatsApp Admin Stocknow.id