Proyeksi Saham ANTM Awal 2025: Didorong Faktor Komoditas dan Kebijakan Pemerintah

by Abdul Haq Al Faruqy Lubis

Jakarta – Saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) diproyeksikan tetap menarik di awal 2025 seiring dengan pengaruh berbagai faktor fundamental yang mendukung kinerja perusahaan. Investor perlu mencermati beberapa aspek utama yang berpotensi mendorong atau menekan pergerakan harga saham emiten pelat merah ini.

Pengaruh Komoditas terhadap Kinerja ANTM

Harga komoditas utama seperti nikel, emas, dan aluminium menjadi pendorong signifikan bagi kinerja ANTM. Pemerintah tengah mengkaji pengurangan kuota produksi bijih nikel dari 272 juta ton menjadi 150 juta ton pada tahun 2025. Jika kebijakan ini diterapkan, pengurangan suplai nikel di pasar domestik dan internasional diharapkan menjadi katalis positif bagi ANTM yang merupakan salah satu produsen ferronikel dan bijih nikel terbesar di Indonesia.

Sementara itu, harga emas global tengah mengalami reli akibat meningkatnya kekhawatiran investor terhadap potensi perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok, yang dipicu kebijakan Presiden AS Donald Trump. Dengan posisi ANTM sebagai pemimpin pasar di industri emas Indonesia, kenaikan harga emas tentu akan menjadi sentimen positif bagi emiten ini.

Melihat proyeksi harga komoditas di awal tahun 2025, saham ANTM dinilai memiliki prospek yang cerah untuk mencatatkan penguatan.

Risiko Utama dalam Proyeksi Kinerja 2025

Meskipun prospeknya menjanjikan, beberapa risiko tetap perlu diwaspadai investor. Risiko pertama adalah volatilitas harga komoditas. Meskipun harga emas diproyeksikan kuat, fluktuasi pasar global dapat memengaruhi pendapatan ANTM. Selain itu, pergerakan harga nikel internasional juga menjadi tantangan bagi kinerja perusahaan.

Kedua, risiko regulasi pemerintah terkait ekspor dan produksi mineral. Kebijakan yang berubah-ubah dapat berdampak signifikan terhadap operasional dan profitabilitas ANTM.

Ketiga, target keselamatan kerja. ANTM berkomitmen mencapai “zero fatality” pada 2025. Jika target ini gagal dicapai, reputasi dan operasional perusahaan bisa terdampak negatif.

Dampak Pelantikan Donald Trump pada Harga Emas

Kebijakan ekonomi yang dijalankan oleh Donald Trump sebagai Presiden AS turut menjadi sorotan. Penguatan dolar AS akibat kebijakan Trump berpotensi menekan harga emas dalam jangka pendek. Dengan demikian, pelemahan harga emas bisa berdampak pada pergerakan saham ANTM, meskipun dampaknya diperkirakan tidak signifikan.

Sentimen Investor Asing terhadap Saham ANTM

Di tengah dinamika global, sentimen investor asing terhadap saham ANTM cenderung negatif. Sepanjang Januari 2025, meski IHSG menguat 1,58%, investor asing mencatatkan aksi jual bersih (net sell) di pasar saham Indonesia sebesar Rp4,8 triliun. ANTM turut mengalami net sell sebesar Rp44,3 miliar.

Fluktuasi harga komoditas, ketidakpastian terkait kebijakan pengurangan produksi nikel domestik, serta sikap “wait and see” terhadap kebijakan Trump menjadi faktor yang membuat ANTM kurang menarik bagi investor asing.

Rekomendasi Saham di Sektor Pertambangan

Selain ANTM, saham PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) sebagai alternatif investasi di sektor pertambangan. Berikut strategi perdagangan saham MDKA:

  • Buy: Rp1.650 – Rp1.700
  • Target Price (TP): Rp1.760 – Rp1.840
  • Stop Loss (SL): Rp1.600

Dengan pengaruh berbagai faktor global dan domestik, saham ANTM tetap menjadi perhatian utama investor di sektor pertambangan. Namun, langkah hati-hati diperlukan untuk memitigasi risiko yang ada.


Demikian artikel berita ini dibuat, semoga bisa membantu teman-teman dalam mengambil keputusan berinvestasi. Untuk buka rekening saham & join group diskusi silakan klik link berikut https://join.most.co.id/mitra/mt-haryono

You may also like

Leave a Comment

SubScribe Newsletter