Bank Indonesia telah menaikkan suku bunga acuan BI 7-Days Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 25 basis poin (bps) dalam Rapat Dewan Gubernur BI yang telah dilaksanakan pada hari Selasa (23/08/2022). Dengan demikian, suku bunga acuan saat ini bergerak di level 3,75%. Selain menaikkan suku bunga acuan, BI juga menaikkan suku bunga deposit facility sebesar 25 bps menjadi 3% dan suku bunga lending facility sebesar 25 bps menjadi 4,5%.
Alasan BI menaikkan tingkat suku bunga acuan karena melihat beberapa kondisi : inflasi, kemudian pertumbuhan ekonomi Indonesia, dan untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. Keputusan BI dalam menikkan suku bunga adalah dengan melihat dari sisi fundamental Indonesia yang tercermin dari inflasi inti, yang diperkirakan bisa melampaui batas atas sasaran BI yang sebesar 4% YoY, dan saat ini di proyeksikan kembali iinflasi inti mampu menembus angka 4,15% YoY.

Dengan di naikkannya tingkat suku bunga oleh BI, memengaruhi pergerakan capital market Indonesia. terdapat dampak-dampak yang di rasakan oleh beberapa emiten. Diantaranya :
- Emiten yang paling diuntungkan atau terdampak positif, yaitu emiten yang bergerak di sektor perbankan, kenapa?, karena dengan naiknya suku bunga otomatis bunga kredit akan ikut naik, sehingga margin yang diperoleh perusahaan juga akan mengalami pertumbuhan. Related stock : BBCA, BBRI, BBNI.
- Emiten yang paling di rugikan atau terdampak negatif, yaitu emiten yang memiliki hutang dalam jumlah besar dan biasanya emiten yang bergerak di sektor konstruksi. Karena sebagian besar perusahaan menjalankan proyeknya menggunakan modal melalui pinjaman kredit bank dengan bunga floating sehingga akan membebani cost perusahaan, karena beban bunga cicilan yang ditanggung jadi semakin membengkak. terlebih jika proyek yang dijalankan masih dalam proses pelaksanaan. Related stock : ADHI, WSKT, WIKA.
- Kemudian ada juga saham yang tidak terdampak dengan kenaikkan BI rate adalah emiten yang bergerak di sektor consumer good, karena naik atau tidaknya suku bunga kebutuhan pokok akan tetap di konsumsi masyarakat sehingga pengaruhnya tidak terlalu signifikan. Related stock : UNVR, INDF, AMRT.
Demikian artikel ini saya tulis, semoga bisa membantu dalam memutuskan keputusan investasi di era kenaikkan suku bunga seperti saat ini. Apabila ada point-point yang belum di sampaikan silahkan tulis di kolom komentar, Terimakasih.
Untuk buka rekening saham & join group diskusi silakan klik link berikut