Unilever (UNVR) Lepas Bisnis Es Krim: Apa Dampaknya Bagi Saham dan Valuasi?

by Abdul Haq Al Faruqy Lubis

Jakarta – Isu pelepasan bisnis es krim oleh PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) kepada PT The Magnum Ice Cream Indonesia menjadi perhatian utama investor. Setelah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) dijadwalkan pada 14 Januari 2025, harga saham UNVR sempat rebound. Investor memproyeksikan divestasi ini akan memberikan ruang bagi perusahaan untuk fokus pada penguatan kinerja keuangan dan mempercepat pertumbuhan.

Pasca divestasi, investor juga berpotensi menikmati peningkatan dividen, mengingat dana hasil penjualan diharapkan dapat dialokasikan untuk mendukung ekspansi serta memperbaiki posisi neraca perusahaan. Strategi ini diyakini sebagai langkah positif untuk memperkuat posisi Unilever di pasar.

Valuasi Saham: Premium, Tapi Berpeluang Stabil

Valuasi saham UNVR saat ini masih tergolong premium, dengan Price to Book Value (PBV) berada di angka 19 kali. Meski demikian, langkah divestasi ini diharapkan mampu membawa valuasi ke tingkat yang lebih wajar. Fokus Unilever setelah pelepasan bisnis es krim akan dialihkan pada produk rumah tangga dan kecantikan, yang menawarkan prospek pertumbuhan lebih stabil dan margin keuntungan lebih tinggi.

Langkah ini juga memberikan ruang bagi Unilever untuk mengurangi beban utang, meningkatkan efisiensi operasional, serta memperbesar potensi dividen kepada pemegang saham. Jika eksekusi berjalan lancar, peluang penguatan harga saham UNVR dalam jangka pendek hingga menengah cukup terbuka.

Risiko dan Peluang Pasca Divestasi

Meski peluang terbuka, risiko tetap ada, terutama dari ketidakpastian ekonomi global dan potensi kenaikan pajak domestik. Namun, dana hasil divestasi dapat dimanfaatkan untuk memperluas pangsa pasar atau mengembangkan produk baru yang lebih relevan dengan kebutuhan konsumen saat ini.

Unilever juga mengarahkan fokus pada lini bisnis dengan margin yang lebih besar, yang menjadi strategi untuk menjaga daya saing di pasar internasional. Langkah ini menjadi sinyal kuat bahwa perusahaan siap melakukan turnaround setelah lima tahun mencatatkan pertumbuhan laba bersih negatif.

Dampak pada Keberlanjutan Merek Unilever

Bisnis es krim hanya menyumbang 9% dari total pendapatan Unilever. Meski pangsa pasar es krim UNVR di Indonesia mencapai 61,9% hingga September 2024, kontribusinya terhadap margin bisnis relatif kecil. Dengan demikian, pelepasan unit bisnis ini tidak akan signifikan memengaruhi keberlanjutan merek Unilever.

Sebaliknya, langkah ini menunjukkan komitmen perusahaan untuk melakukan efisiensi dan fokus pada produk dengan profitabilitas lebih tinggi, seperti perawatan pribadi dan makanan. Penjualan bisnis es krim menjadi bagian dari strategi jangka panjang untuk menjaga daya tarik perusahaan di mata investor.

Demikian artikel ini dibuat, semoga bisa membantu teman-teman dalam mengambil keputusan berinvestasi. Untuk buka rekening saham & join group diskusi silakan klik link berikut WhatsApp Admin Stocknow.id

You may also like

Leave a Comment

SubScribe Newsletter